Antara Diskon, FOMO, dan Penyesalan

Ditulis oleh Ivani · 22 September 2025

Antara Diskon, FOMO, dan Penyesalan

Siapa sih yang nggak pernah tergoda belanja online? Lagi rebahan, scroll-scroll marketplace, tiba-tiba ada notifikasi: “Diskon 50% + Gratis Ongkir”. Rasanya tangan otomatis klik checkout.

Belanja online memang bikin hidup lebih praktis. Tapi di balik kemudahannya, ada “jebakan” yang sering bikin kantong kering.

Kenapa Belanja Online Begitu Menggoda?

  1. Diskon di mana-mana Hampir tiap minggu ada flash sale, midnight sale, sampai 11.11 atau 12.12. Diskon jadi alasan klasik buat belanja, meski barangnya belum tentu kita butuhin.

  2. Gratis ongkir Dua kata magis yang bisa bikin orang checkout barang seharga Rp15 ribu padahal ongkir aslinya cuma Rp8 ribu.

  3. FOMO (Fear of Missing Out) “Waduh, tinggal 2 produk lagi!” atau “10 orang sedang melihat barang ini.” Kalimat kayak gini sukses bikin orang panik dan buru-buru beli.

  4. Mudah banget aksesnya Cuma modal HP dan saldo e-wallet, barang langsung meluncur ke rumah.

Sisi Lain: Penyesalan Setelah Checkout

  • Barang nyampe → ternyata nggak sesuai ekspektasi.
  • Barang jarang dipakai → ujung-ujungnya jadi penghuni tetap lemari.
  • Total pengeluaran ternyata lebih besar dari yang dibayangkan.

Akhirnya, muncul kalimat sakti: “Kenapa tadi gue beli ini ya?”

Cara Cerdas Belanja Online

  1. Bedain kebutuhan vs keinginan Tanya diri sendiri: “Kalau barang ini nggak aku beli, apakah hidupku terganggu?” Kalau jawabannya nggak, berarti itu keinginan, bukan kebutuhan.

  2. Buat budget khusus belanja online Anggap aja seperti uang jajan, jadi tetap terkendali.

  3. Kasih jeda waktu Jangan langsung checkout. Simpan dulu di keranjang 1–2 hari. Kalau masih kepikiran, mungkin memang perlu.

  4. Bandingin harga Jangan malas cek toko lain. Kadang bedanya lumayan.

Penutup

Belanja online itu menyenangkan, apalagi kalau dapat barang bagus dengan harga miring. Tapi kalau kebablasan, diskon bisa jadi jebakan, dan FOMO bisa bikin penyesalan.

Ingat, bukan berarti nggak boleh belanja online, tapi pintar-pintar ngatur dompet biar nggak nyesel di akhir bulan.

Belanja itu hak, tapi jangan sampai jadi “perangkap diskon” yang menguras isi dompet.